Jumat, 08 Juli 2011

Thank's Cipo



Sabtu sore ini gerimis. Membuatku malas beranjak dari tempat tidur yang tidak terlalu empuk ini. Di luar terdengar rintik gerimis turun dari langit seperti mengendap-ngendap jatuh di tanah. Aku suka bau tanah kering yang tertimpa gerimis. Baunya sedikit aneh memang, tapi itulah daya tariknya :D
Berbaring sambil memeluk cipo, benar-benar hangat. Cipo? Siapa?.

Aku menyukai cipo sejak pertama kali melihatnya. Ia lembut dan lucu. Aku mendapatkan cipo  dari sang pacar pertama. Tapi, sebenarnya bukan karena siapa yang memberikan cipo padaku. Bukan karena 'pacar pertama' yang menghadiahkan cipo saat umurku 17 tahun. Bukan pula karena dua bungkus coklat dengan ukuran besar yang ada dalam kotak yang sama saat kado itu sampai di rumahku. Bukan karena itu semua. Aku tidak mau mengingat orang itu. Juga kenangan bersamanya. Menurutku tidak terlalu penting. Karena aku benci harus melihat ke belakang. Dan mengingat sesuatu yang tidak ada gunanya lagi. Oke cukup !


Kurasa aku sedikit gila. Aku menganggap cipo sebagai teman yang setia, aku suka memeluknya ketika tidur, dia selalu ada (tentu saja, dia tak pernah ku simpan jauh dari kamarku). Aku sering menceritakan banyak hal pada cipo, tentang perasaanku, tentang hariku, tentang keinginanku. 
bahkan Cipo tahu saat perasaanku bahagia atau kecewa:D


Boneka beruang coklat dengan pita merah marun yang melingkar di lehernya, matanya hitam dan di dadanya tertulis "you're in my heart"
Yang kuberi nama Cipo :)