Jumat, 08 Juli 2011

Thank's Cipo



Sabtu sore ini gerimis. Membuatku malas beranjak dari tempat tidur yang tidak terlalu empuk ini. Di luar terdengar rintik gerimis turun dari langit seperti mengendap-ngendap jatuh di tanah. Aku suka bau tanah kering yang tertimpa gerimis. Baunya sedikit aneh memang, tapi itulah daya tariknya :D
Berbaring sambil memeluk cipo, benar-benar hangat. Cipo? Siapa?.

Aku menyukai cipo sejak pertama kali melihatnya. Ia lembut dan lucu. Aku mendapatkan cipo  dari sang pacar pertama. Tapi, sebenarnya bukan karena siapa yang memberikan cipo padaku. Bukan karena 'pacar pertama' yang menghadiahkan cipo saat umurku 17 tahun. Bukan pula karena dua bungkus coklat dengan ukuran besar yang ada dalam kotak yang sama saat kado itu sampai di rumahku. Bukan karena itu semua. Aku tidak mau mengingat orang itu. Juga kenangan bersamanya. Menurutku tidak terlalu penting. Karena aku benci harus melihat ke belakang. Dan mengingat sesuatu yang tidak ada gunanya lagi. Oke cukup !


Kurasa aku sedikit gila. Aku menganggap cipo sebagai teman yang setia, aku suka memeluknya ketika tidur, dia selalu ada (tentu saja, dia tak pernah ku simpan jauh dari kamarku). Aku sering menceritakan banyak hal pada cipo, tentang perasaanku, tentang hariku, tentang keinginanku. 
bahkan Cipo tahu saat perasaanku bahagia atau kecewa:D


Boneka beruang coklat dengan pita merah marun yang melingkar di lehernya, matanya hitam dan di dadanya tertulis "you're in my heart"
Yang kuberi nama Cipo :)

Jumat, 17 Juni 2011

Aku mohon, Pergilah

Selalu mengingat sesuatu dengan detail itu harus. Tapi, tidak mungkin juga kita bisa mengingat semua hal yang pernah terjadi dalam hidup kita. Seperti hal otakku yang tak bisa mengingat setiap rumus yang guruku ajarkan padaku dulu, entah karena kemampuan otak yang standar atau entah memang bodoh. Tapi, aku bisa mengingat dengan detail setiap pembelajaran hidup yang aku dapatkan. Salah satunya tentang kamu, dia, mereka yang pernah memberiku rasa manis sekaligus pahit.


Pagi ini aku di bangunkan oleh suara mama yang khas, dia bilang padaku 


"cepatlah bangun, ada yang mencarimu di luar." 


Walaupun mata ini masih terasa sangat berat, kalimat dari mama tadi mampu membuatku penasaran. Dan bergegas bangun. Sambil 'ngucek-ngucek' mata aku berjalan gontai keluar kamar menuju pintu depan. Sambil bergumam "siapa yang mencariku pagi-pagi begini, seperti orang mau nagih utang saja, perasaan engga punya utang deh." 
Sesampainya di pintu, aku kaget bukan main. aku kembali 'ngucek-ngucek' mataku, seakan tidak percaya dengan apa yang kulihat. Aku berharap ini masih dalam dunia mimpiku. 
Tapi udara pagi yang dingin ini terlalu nyata, membuatku sadar 100% kalau ini kenyataan.


Aku melihat kamu duduk di teras rumahku. Ya, kamu. Siapa.
Masih dalam perasaan kaget, kamu berbalik ke arahku dan memperhatikanku dari ujung rambut sampai ujung kaki. lalu tersenyum dan berkata "pagi, aku baru tahu kamu manis banget kalau baru bangun tidur." SNAPP !!
Lengkap sudah kekagetan pagi ini, apa maunya laki-laki satu ini. Aku baru sadar dengan penampilan ku. Hanya memakai hotpants putih dan kaus bali yang longgar serta gelang kaki hitam. Rambut yang masih berantakan. Dan wajah yang pasti kucel -_-" sempurna sudah penampilanku.
Aku hanya bisa diam, kadang hanya senyum sinis basa-basi. Kamu tahu aku masih marah.


Tapi sepertinya kamu memang bukan tipe lelaki yang mudah menyerah. Dengan lancarnya kamu mengatakan kangen padaku, kangen aku yang manja, kangen si jutek, kangen si cuek.
Hampir saja aku meneteskan air mata lagi. Aku tidak pernah habis pikir kenapa lelaki selalu dengan mudah memainkan perannya. Apa karena mereka tidak punya malu. Apa memang karena mereka tidak mengerti. Apa kamu tidak mengerti.


Ingin rasanya aku menjawab. "aku juga kangen kamu"


Tapi kalimat pendek itu tidak mampu keluar dari mulutku. 
Maaf, sekarang segalanya telah berubah, ceritanya telah berbeda. Kamu sudah membuatku sedih dengan keputusan-keputusanmu, dengan sikap-sikap kamu itu. Aku sudah muak dan terlanjur sakit. Kamu bersama --- sudahlah.


"Aku mohon, tolong jangan ganggu aku lagi. Berhenti menghubungiku. Berhenti datang dalam mimpi-mimpiku. Pergi jauh-jauh dari hatiku. Aku ingin melupakanmu."


Aku mohon pergilah. Ini terakhir kalinya kamu bisa melihatku. Walaupun dalam keadaan yang berantakan, tapi aku tidak peduli. 





Kamis, 16 Juni 2011

Fall For You

Yeaay !!

Malam hari waktunya bermalas-malasan, berbaring di kasur dengan headsheet yang terpasang di telinga, mulut yang sibuk mengunyah cemilan,  mata yang tertuju pada sebuah buku, dan pikiran yang sibuk mencerna isi buku. Indah bukan.
Hanya itu yang aku lakukan, jika sendirian di dalam kamar kos ini. Kadang, aku hanya duduk-duduk sambil menopang dagu di depan meja 'rias', lebih tepatnya meja serba guna, karena aku bisa menaruh apapun di atas meja ini. Ada cermin meja, tumpukan buku, kipas angin, toples kue,  kotak pernak pernik de-el-el :D. Kadang juga hanya duduk sambil iseng-iseng bikin gambar 'ga jelas', atau sekedar menuliskan sesuatu di buku diary 'usang'.

Satu persatu lagu berlalu di deretan MP3 ku. Lalu, satu lagu yang baru saja mulai mengalun di telinga ku, membuat ku berhenti mengunyah, mata ku berpaling dari buku berganti menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong, dan pikiran ku tertuju padamu. Tidak ada angin, tidak ada hujan, apalagi tsunami. Bayangan kamu muncul dalam ingatan ku. Kamu yang sudah memberi ku rasa pahit yang luar biasa. Lagu dari Secondhand Serenade - Fall For You. Lagu yang kamu berikan pada ku saat kamu mendekati ku dulu. Kamu yang mengenalkan lagu ini pada ku, kamu yang pernah menyanyikan lagu ini untuk ku dan kamu yang membuat ku harus berprinsip seperti sekarang ini.

Kamu tahu, terlalu menyayangi mu membuat ku sangat membenci mu. Aah, tentu saja kamu tidak akan pernah tahu hal itu. Aku benci saat aku harus teringat pada mu, karena itu membuat ku sulit untuk bernafas. Mengingatmu membuatku mengantuk. Tapi, memejamkan mata juga hanya membuat bayangan tentangmu semakin jelas. Terlalu dalam. Terlalu pahit. Dan terlalu bodoh. Terima kasih telah mengenalkan ku pada banyak hal manis dalam hidup ini, dan terima kasih pula telah memberi hal terpahit dalam episode hidupku.


#NP Seconhand Serenade - Fall For You
beboy .

Selasa, 07 Juni 2011

senja yang hangat

Tempat ini selalu mampu membuat ku betah untuk berlama-lama tinggal, bahkan mungkin tak perlu rasanya aku kembali ke hiruk pikuk kota besar itu. Duduk sendiri di teras depan rumah panggung nenek, menikmati sore hari yang hangat sambil menatap lembayung senja, ditemani segelas teh hangat dan beberapa kue berbentuk bulat yang terbuat dari tepung beras. Di teras belakang aku bisa mendengar suara gaduh keluarga ku yang sedang berkumpul sambil berbincang, dan sesekali mereka tertawa riang. Lalu di sekitar halaman rumah yang cukup luas ini bisa ku lihat keponakan-keponakan ku yang berlarian kesana-kemari dengan girangnya. Jelas sekali tak ada beban dari raut wajah mereka yang masih polos. Membuat ku sedikit iri, dan terkadang membuat ku ingin kembali ke masa kecil ku. Hanya saja aku tidak akan pernah sudi jika di ajak kembali ke masa remaja ku.




Bersyukur, karena sore ini aku masih bisa merasakan suasana di kampung halaman ku, tempat yang selalu membuatku rindu dengan segala hal yang ada di sini.... Tapi, besok aku harus segera pulang, meninggalkan tempat ini, meninggalkan kenyamanan ini, meninggalkan semua perasaan yang menenangkan ini..
malas rasanya harus pulang besok :(




Setelah mereguk habis teh manis ku, aku bergegas masuk ke dalam rumah, karena senja semakin gelap. Kita tak akan bisa melihat apa-apa di luar sini, setelah lewat pukul enam sore. Ya, maklum saja di sini masih seperti di dalam hutan jika malam tiba. Di sekeliling rumah kakek dan nenek di penuhi pepohonan, kebun, dan sawah-sawah.


Aku masuk dan menutup pintu depan, sambil membawa gelas dan piring kecil bekas kue, aku berjalan ke dapur. Lalu, aku mendengar suara nenek yang memanggil ku dari dalam kamarnya, aku menyahut dan segera menghampirinya. Lama kami bercerita banyak hal di dalam kamar ini, kamar nenek yang sudah tidak asing lagi bagi ku. Tentu saja, dulu saat umur ku masih 3 tahun, aku tinggal bersama nenek dan kakek, aku makan bersama mereka, tidur pun aku ingin bersama mereka, walaupun sudah di buatkan kamar untuk ku di sebelah kamar nenek. Tentu saja aku masih hapal seluk beluk rumah ini, rumah yang jadi saksi kenakalan ku dulu, nenek yang setiap hari mengomel karena aku sering pergi main jauh ke tengah pepohonan yang rimbun, kadang aku main di sungai sampai masuk angin dan sakit pada malam harinya, sering juga aku memanjat pohon rambutan di samping rumah dan bermain di atasnya seharian. Di tambah dengan aku yang suka main tanah sampai baju ku kotor sekali. Atau aku bersembunyi di tempat penyimpanan beras jika nenek menyuruhku belajar mengaji. Semuanya itu aku lakukan saat kecil, saat masih tinggal bersama nenek, saat aku belum memikul beban kehidupan yang keras, saat aku belum berkenalan dengan masalah....


Di dalam kamar ini, nenek menanyakan banyak hal pada ku, bagaimana hidup ku di kota orang? apa saja yang kulakukan di kota? siapa saja teman-teman ku di kota?
Ku ceritakan bagaimana kehidupan di kota tempat ku tinggal, semuanya ku ceritakan.
Lalu nenek memberi ku nasehat yang tak akan pernah aku lupakan, 

"Cing nyai, omat emak mah ka nyai, cicing di kota batur kudu bisa mandiri, kudu boga harga diri, jeung kudu mawas diri. Tong kabawakeun kanu teu bener diditu, inget hirup di dunia ngan saukur jembatan jang ka akherat, tong silau ku harta banda , da ngan saukur titipan jeung samentara"


Begitulah nasehat yang nenek sampaikan, yang intinya, dia mengingatkan kepadaku, untuk bisa mandiri, punya harga diri, dan bisa jaga diri di manapun berada, dan jangan terlena oleh hiasan dunia, karena semua hanya titipan... Aku mengerti nek, sangat mengerti. Nenek tak usah cemas pada ku, aku anak yang baik, walaupun dulu aku nakal minta ampun :-D
Aku sudah banyak belajar kehidupan dari setiap orang yang ku jumpai.
Aku sudah beranjak dewasa nek, tapi aku masih tetap gadis kecil mu yang nakal :)
Aku akan sangat merindukan kalian, Nenek dan Kakek tercinta.










Kamis, 28 April 2011

Saat Jilbab Terasa Berat



“Seandainya patung piramida bergeser dari tempatnya sekalipun, aku tetap tak akan berjilbab. Tidak akan pernah!” Perkataan itu diucapkan oleh seorang gadis di Arab Saudi. Dan gadis tersebut, sebagaimana yang diceritakan oleh Syaikh Isham Muhammad Syarif, adalah sesosok korban dari keluarga yang tidak peduli terhadap perintah-perintah Allah, pergaulan yang buruk, serta keadaan masyarakat yang tidak melarangnya dari perbuatan yang melanggar syar'i tersebut.

Tak perlu jauh-jauh untuk ke Arab Saudi. Di Indonesia pun, kita mendapati sekian banyak muslimah yang masih enggan mengenakan jilbab. Alasannya pun beragam. Di antara beberapa alasan yang sering dilontarkan oleh para muslimah yang masih enggan menutup rapat auratnya tersebut adalah berikut ini:

1. "Berjilbab bukanlah satu kewajiban bagi wanita. Ia bisa digantikan oleh akhlak santun dan niat yang baik. Pada dasarnya, hakikat kesucian seorang gadis dan rasa malunya tidaklah terletak pada jilbab. Lihatlah, berapa banyak wanita berjilbab tapi justru berperilaku buruk. Sebaliknya, banyak wanita yang tak berjilbab, namun memiliki akhlak yang mengundang banyak pujian...."

2. "Aku menunaikan shalat, berpuasa, memberi sedekah kepada fakir miskin, dan juga mempergauli masyarakat dengan baik. Lebih berhargakah jilbab dibanding ibadah-ibadah agung ini? Apalagi jilbab tidak lebih dari sekedar urusan penampilan belaka. Bukankah Allah tidak melihat rupa dan fisik, tapi Dia memperhatikan hati dan amalan kita?"

3. "Aku ingin menikmati masa mudaku. Dan jilbab justru menghalangiku mewujudkan hal itu dan menjauhkanku dari memakai pakaian yang ingin aku kenakan. Serta, jilbab tidak memberiku kebebasan pergi ke tempat yang aku suka untuk menikmati masa mudaku, seperti: pantai, bioskop, mall, dan tempat-tempat kongkow lainnya...."

4. "Nanti sajalah berjilbabnya, aku sekarang belum siap. Lagian, di cuaca panas begini, jilbab hanya akan membuatku kegerahan. Dan pula, jilbab membuat penampilanku tampak kampungan dan tidak gaul...."

5. "Jilbab adalah pakaian 'muslimah fundamentalis' dan termasuk adat jahiliyah yang usang. Sementara sekarang ini, pamer aurat telah menjadi sesuatu yang lumrah dan biasa, sehingga tidak menarik perhatian dan tidak lagi memancing syahwat karena telah tersebar di semua tempat. Jadi, tidak perlulah menanggapinya secara ekstrim. Bukankah agama kita ini mudah?"

6. "Sebenarnya, aku ingin berjilbab, tapi nanti sajalah kalau aku sudah menikah. Karena saat ini aku masih muda, dan aku ingin menikmati masa mudaku tanpa keterkungkungan dan ruang gerak yang terbatas. Aku ingin menjadi anak muda yang bebas dan merdeka.... "

7. "Sejatinya, aku ingin berjilbab. Akan tetapi, suamiku ternyata tak setuju. Begitu juga dengan kedua orangtuaku, mereka tak merestuiku untuk mengenakan jilbab. Alangkah tidak baiknya ketika aku harus mendurhakai suami dan orangtuakua serta membuat runyam hubungan kekeluargaan hanya dikarenakan masalah jilbab. Karenanya, aku tak jadi mengenakan jilbab demi membahagiakan dan menaati mereka...."

8. "Sekarang ini adalah era emansipasi wanita. Apabila aku berjilbab, berarti aku tidak mengakui adanya emansipasi dan modernisasi wanita. Dan pula, masyarakat seringkali mengejek gadis berjilbab dengan sebutan kolot. Dan aku tidak ingin memperoleh predikat tersebut...."

9. "Berjilbab justru menggangguku saat sedang bekerja. Dengan kondisi ekonomiku yang sulit ini, aku ingin mendapatkan pekerjaan. Dan berjilbab seringkali menghalangiku untuk mendapatkan pekerjaan yang bergaji baik...."

10.  "Bicara tentang jilbab sama dengan membicarakan 'sisi luar' ajaran Islam. Padahal masih ada ajaran yang lebih penting ketimbang jilbab. Pun agama Islam bukan hanya jilbab. Kemudian yang menjadi ukuran adalah mayoritas, sementara mayoritas gadis dan wanita di masyarakat tidak mengenakan jilbab. Apakah itu berarti mereka semua sesat?"

Hmm... bagaimana reaksi Anda ketika melihat berbagai alasan dilontarkan karena enggan mengenakan jilbab? Di posisi manakah Anda di antara sekian alasan sebagaimana yang tersebut di atas? Ataukah justru semua alasan-alasan tersebut berkumpul menjadi satu dalam diri Anda? Semoga saja tidak yah...


Syaikh Isham Muhammad Syarif, dengan sangat sistematis, kemudian menyusun sebuah kitab yang berjudul Hiwâr ma'al Mutabarrijât: Rudûdun Hâdi'ah ‘alâ Syubuhâtil Mar'atil Mutabarrijah. Dalam kitabnya tersebut, beliau membantah semua alasan-alasan yang dikeluarkan oleh para muslimah yang masih enggan untuk mengenakan jilbab. Buku ini, sangat layak dan juga cocok untuk dijadikan pegangan bagi para muslimah agar keyakinannya semakin mantab untuk mengenakan jilbab. Dan juga, menjawab keraguan bagi mereka yang masih enggan mengenakannya. Agar yang sudah mengenakan jilbab hatinya menjadi semakin mantab, dan bagi yang belum berjilbab, agar mensegerakan diri untuk berjilbab

 Keteguhanmu Bersumber dari Keyakinan yang Kokoh

Duhai para muslimah, keteguhanmu bersumber dari keyakinanmu yang kokoh akan agama ini. Jadi, tidak usahlah engkau hiraukan kritikan dan gunjingan banyak orang. Bukankah hisab Allah di hari kiamat lebih dahsyat dan mengerikan? Janganlah mengejar kerelaan dari manusia tetapi justru mendapatkan kebencian dari Rabbmu. Karena seperti telah engkau tahu, ridha-Nya adalah jaminan keselamatan dan juga kebahagiaan. Maka, perkokohlah keyakinanmu, engkau takkan lagi terasa berat ketika berjilbab.  
Duhai para muslimah, keteguhanmu bersumber dari keyakinanmu yang kokoh akan agama ini. Maka, jika nanti, suatu kali, ketika engkau telah tersadar karena memilih jalan yang salah kemudian bertekad kembali ke jalan-Nya, akan kau temui orang-orang yang berupaya menggoyah segala keyakinamu dengan tekanan “inovasi-inovasi” yang mencengkerammu seperti laba-laba mencengkeram dan melilit mangsanya yang sudah tak berdaya. Mereka mengingatkanmu pada sosok-sosok yang sukses dan terkenal dikarenakan tidak mengenakan jilbab. Jika itu tidak berhasil memperdayamu, mereka akan mengingatkanmu pada keindahan dunia ini berikut kelezatan serta perhiasaannya yang menggoda. Setelah itu, kau pun kan diperdaya dengan inovasi-inovasi lain yang lebih berbahaya dan menggila. Maka, perkokohlah keyakinanmu, engkau takkan lagi terasa berat ketika berjilbab. 
Dan aku pun menjawab, aku bukanlah wanita murahan
Bagaimanalah mungkin kupamerkan kecantikan
Setelah Rabbku menunjukkan jalan kebenaran
Bagaimana mungkin aku berjalan menuju kesesatan
Semoga Allah senantiasa menunjukkan jalan bagi para wanita muslimah untuk menjauhi penyakit tabarruj yang telah menggerogoti tubuh umat, mengancam eksistensi dan juga sendi-sendinya. Semoga, dengan ini, jilbab tak lagi terasa berat. Baik yang sudah mengenakannya, maupun yang belum.

Rabu, 27 April 2011

Karikatur

Pengadilan Negeri Sesat :-D


















Indonesi Idol 2009

















Anti Subsidi















Gosip Jalanan

















Indonesia Bisa !!



















sumber : http//kolomkita.detik.com

Rabu, 16 Februari 2011

Stress = Maag

Apa yang terjadi bila kamu mengalami sakit maag??
Sakit pastinya di sekitar hulu hati. Ada yang ngeganjel nusuk-nusuk pastinya kan.. 
Apa kira-kira penyebabnya? 
Telat makan, makanan yang bersifat pedas atau kecut atau lainnya. 

Ternyata penyebab lain yang mengakibatkan maag bisa di karenakan stress .
Stres adalah suatu kondisi di mana keadaan tubuh terganggu karena tekanan psikologis. 
Biasanya stres bukan karena penyakit fisik tetapi lebih mengenai kejiwaan. 
Akan tetapi bisa muncul akibat lemah dan rendahnya daya tahan tubuh pada saat tersebut.

Banyak hal yang bisa memicu stres, seperti rasa khawatir, perasaan kesal, rasa letih berlebihan, frustasi, perasaan tertekan, kesedihan, pekerjaan yang berlebihan, terlalu fokus pada suatu hal, perasaan bingung dan rasa takut. 
Biasanya hal ini dapat diatasi dengan konsultasi kepada psikiater atau beristirahat total.
Sayang, tak semua orang mampu mengelola stres *seperti saya*, sehingga banyak penyakit (fisik) yang timbul. Mulai dari maag, liver, jantung, stroke, kanker dan sebagainya..

Maag, penyakit ini ternyata dapat ditimbulkan dari stres. 
Sakit maag muncul karena produksi lambung berlebih. 
Nah, saat kita stres, tubuh akan memproduksi asam lambung dalam jumlah di atas normal dan juga mengikis lapisan lambung atau mukosa, yang pada akhirnya menimbulkan rasa perih, yang kita kenal dengan penyakit maag.

Untuk itu, jauhi gaya hidup yang dapat memicu timbulnya stres..
Ada beberapa tips yang saya dapatkan:
Bangunlah lebih pagi agar tidak terburu-buru ke kantor / kampus/ sekolah biar tidak terkena macet, berolahragalah secara teratur, jauhi rokok dan alkohol serta selalu berpikir secara positif *dan yg terakhir itu tidak mudah (berpikir positif)*


Waktu Kritis untuk Tolong Pasien Serangan Jantung

Berbeda dengan penyakit lainnya, orang yang terkena serangan jantung harus benar-benar mendapat pertolongan yang cepat. Karena hanya 1 jam waktu pasien bisa bertahan sebelum otot-ototnya berhenti bergerak jika tidak mendapat pertolongan cepat.

"Satu jam pertama akan menentukan apakah pasien serangan jantung bisa bertahan atau tidak," bunyi penjelasan American Heart Association seperti dikutip detikHealth Sabtu (5/2/2011).

American Heart Association (AHA) mencatat lebih dari 1 juta orang mengalami serangan jantung setiap tahun dan setengahnya meninggal karena serangan jantung tersebut. Sehingga penting buat semua orang mengetahui bagaimana menyelamatkan pasien yang kena serangan jantung.

Prosedur hemat waktu harus dikuasai betul oleh rumah sakit yang menangani pasien serangan jantung. Pengobatan yang tertunda akan meningkatkan risiko pasien pada kematian atau cacat permanen.

AHA juga mengingatkan pentingnya melakukan pertolongan pertama pada pasien yang terkena serangan jantung. Ciri-ciri pasien yang terkena serangan jantung adalah:
  1. Rasa tertekan (serasa ditimpa beban, sakit, terjepit dan terbakar) yang menyebabkan sesak napas dan tercekik di leher.
  2. Rasa sakit ini bisa menjalar ke lengan kiri,leher dan punggung.
  3. Rasa sakitnya bisa berlangsung sekitar 15-20 menit dan terjadi secara terus menerus.
  4. Timbul keringat dingin, tubuh lemah, jantung berdebar dan bahkan hingga pingsan.
  5. Rasa sakit ini bisa berkurang saat sedang istirahat, tapi akan bertambah berat jika sedang beraktivitas.

Jika Anda mencurigai seseorang mengalami serangan jantung, tindakan cepat dapat menolong menyelamatkan nyawanya. Bahkan jika Anda tidak yakin ia terkena serangan jantung, jangan menunggu terlalu lama untuk berpikir tapi lakukan hal-hal dengan cepat.
  1. Dudukkan atau baringkan pasien.
  2. Berikan aspirin jika ia tidak punya alergi. Aspirin akan menghambat darah menggumpal dan membantu darah tetap mengalir ke arteri. Mengunyah aspirin selama serangan jantung bisa menurunkan risiko kematian hingga 25 persen.
  3. Langsung telepon nomor darurat atau rumah sakit lalu jelaskan gejala yang dialami secara singkat dan jelas, seperti "Pasien mengalami sakit dada yang parah dan kesulitan bernafas".
  4. Waktu 1 jam sampai 90 menit sejak terkena serangan jantung sampai perjalanan ke rumah sakit diharapkan masih bisa memberikan pertolongan ke pasien.

Kenapa waktu 1 jam menjadi waktu yang krisis untuk pasien serangan jantung?


1. Waktu 1 jam dianggap kritis karena berdasarkan pengalaman dokter menangani pasien serangan jantung, yang mana kebanyakan pasien tidak tertolong pada 1 jam pertama serangan jantung.

2. Jantung adalah otot, dan otot akan berhenti bekerja atau mulai mati jika kekurangan oksigen. Otot jantung membutuhkan pasokan darah yang berisi oksigen secara teratur agar dapat berfungsi dengan baik. Jika arteri koroner menjadi sempit, jantung tidak dapat menerima semua darah yang dibutuhkan.

3. Ketika otot jantung mengalami kekurangan oksigen maka beberapa sel akan mati dan otot tidak bisa bekerja lagi.

4. Setiap menit yang berlalu selama serangan jantung, itu artinya jantung kekurangan oksigen dan semakin lama menunggu semakin lama otot jantung berjalan tanpa oksigen sehingga menyebabkan kematian.

5. Ketika jantung mulai kekurangan pasokan darah maka terjadi irama jantung yang tidak stabil yang menyebabkan aliran darah tidak bisa berjalan baik ke organ vital seperti ke otak.

6. Jika dalam waktu satu jam bisa tertangani maka bisa mencegah kerusakan lebih lanjut.

Menurut Prof. Dr. dr Teguh Santoso, SpPD, KKV, SpJP, FIHA, FACC, FESC seperti ditulis detikHealth sebelumnya bahwa keberhasilan dari pertolongan serangan jantung ini juga tergantung dari berapa banyak daerah yang mengalami penyumbatan. Semakin sedikit daerah yang tersumbat maka kemungkinan sembuhnya lebih besar.

Rata-rata pasien serangan jantung meninggal karena keterlambatan pertolongan, beratnya serangan yang terjadi dan masalah kemampuan pasien untuk operasi.

Rabu, 09 Februari 2011

Kenapa harus Ujian ?!

Sekolah. Ujian. Naik kelas.
Kuliah. Ujian. Naik tingkat.
Hidup. Ujian. Penghapusan dosa. 
Peningkatan derajat.

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi?" (QS Al Ankabuut : 2)

Ujian. Kadang datang bagaikan palu godam yang menghantam. 
Kadang berupa beban menggayut di pundak. Kadang pula serasa menekan menyesakkan dada. Dunia gelap. 
Cahaya redup berpendar-pendar.

Kala ujian datang, rasanya diri tak sanggup menanggungnya. Menolehlah ke sekitar. Lihatlah, ada jiwa lain yang diuji olehNya. Dan ia tegar. Padahal, Masya Allah, tampaknya ujiannya begitu berat. Melihat ke ujian sendiri ternyata bagai debu saja.

Ah, Allah memang Maha Tahu. DiberiNya cobaan, diberiNya pula kekuatan. Semua sesuai kapasitas. Menolehlah. Setiap jiwa mendapat soal ujian. Dan setiap jiwa telah disediakan jawaban. 
Hanya, sudahkah menggali dan mencari jawaban-jawaban dariNya.

Sekolah, bukanlah sekolah jika tanpa ujian. Begitu pula hidup, sebuah sekolah abadi.

Ujian, sebuah pengharapan. Terhapusnya dosa atau naiknya derajat di mataNya.

Hakeem bin Zain..

Selasa, 08 Februari 2011

the last day !!

Bertemu adalah kesempatan .. mencintai adalah pilihan ..
Ketika bertemu seseorang yang membuat kita tertarik dan nyaman, itu bukan pilihan, itu kesempatan ..
Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala kekurangannya ..
Itu bukan kesempatan .. Itu adalah pilihan !


Lalu kini ..
Membiarkan semuanya berlalu begitu saja ..
entah hal yang benar atau salah .. entah tindakan yang bijak atau bodoh ..
entahlah tapi sudahlah ..
ga ada gunanya juga terus di ratapi, lagi pula ini hal yang sudah saya sering temui dalam hari-hari saya..

saya heran sendiri, what's up with me??
rasanya hati sama otak ini ko kaya yang lagi bersaing masing-masing, selalu beda pendapat..
ada perasaan ingin memiliki vs logika yang rasional, beradu dan tak pernah ada yang mau mengalah..
masing-masing berkeras mempertahankan apa yang mereka mau, sementara saya berada di tengah-tengah antara mereka *bisa gila* ..
sulit sekali mengendalikan perasaan, dan sulit pula melawan rasa takut yang muncul dari logika - logika yang rasional..
nyeehh payaah..
dua hal yang berbeda dalam diri saya, dan tidak bisa saya kuasai..
membuat saya terlihat aneh !
membuat tidak ada satu orang-pun yang bisa mengerti dan memahami saya *DL*
bahkan saat menulis ini pun, saya masih ga bisa ngasih penjelasan ..
dalam blog kesayangan pun, saya masih belum percaya dan belum bisa menuliskan apa yang saya rasakan ..

saya berharap hari itu tidak pernah ada !
hari dimana saya terlihat seperti orang gagap yang susah untuk berbicara..
hari dimana saya membiarkan perasaan itu tak berarah lagi..
hari dimana saya dengan mudah mengatakan '"iya" ..

menyesal !!
ga berguna, sama sekali ga ada gunanya..
selalu saya berpikir ini hanya masalah waktu,cepat atau lambat perasaannya akan berubah ..
entah itu benci atau apalah, tak bisa saya tebak, tapi saya sudah siap !

bohong kalau saya bilang saya ga apa-apa, karna nyatanya cukup berat juga, 
nyatanya sulit juga beradaptasi dengan suasana baru..
hummmm...
tapi tak apa, ini resikonya, ini konsekuensinya, ini akibatnya...
yang harus saya terima !





 

Senin, 31 Januari 2011

Tempat itu .. Kenangan itu !!

::141210::

uhmm ...
"dulu saya begini, sekarang saya begini ...
jika saya begini, ya beginilah saya ..
hidup apa adanya dengan kesederhanaan dan selalu berusaha menjadi manusia yang lebih berguna buat orang-orang yang ada disekitar saya .."
itulah ucapan yang selalu dikatakannya dalam hati jika dirinya sedang buntu seperti sekarang..

Saat ini dia sedang membenci dirinya sendiri, dia ingin dihilangkan dari dunia ini, karena dia merasa tidak boleh lahir..
Hari ini dia mengetahui sesuatu, membuat dia ingin segera pulang ke kamar kosnya, dia ingin berlari menjauh dari takdirnya.. Dia ketakutan menghadapi takdirnya, padahal dia sadar betul tidak mungkin bisa menghindar.

Entah apa sebabnya, tiba-tiba dia ingin menikmati sepotong kenangan itu. Ia mengurungkan niatnya untuk segera pulang ke kamar kosnya. Dia pergi ke tempat itu, ya tempat itu. Tepekur diatas jembatan penyebrangan, dia berdiri sambil menikmati suasana malam hari dari atas jembatan itu, mengamati kehidupan orang lain, hanya mengamati.. Sesekali pandangangnya melihat ke arah lampu lalu lintas yang terus bergantian menyala merah, hijau, kuning, merah dan seterusnya, tidak lelah. Tak ada kendaraan yang berani menerobos malam itu, walaupun jalanan amat lenggang, tertib!
Semua menunggu saatnya, menunggu masanya. sabar..

Cukup lama dia berdiri di atas jembatan penyebrangan itu, sambil menarik nafas dia mengingat kembali potongan-potongan cerita yang telah ia lalui beberapa bulan ini. Dia menyayangi seseorang, amat sangat menyayanginya, dia tau perasaan itu ada.. Tapi batinnya tak pernah bisa tenang akhir-akhir ini, dia merasa sedang bertarung melawan sesuatu yang dia sendiri tidak tau apa itu, dia seperti sedang bersaing dengan sebuah bayangan yang membuatnya tidak berdaya seperti sekarang..
Dia bertanya pada dirinya sendiri "sebenarnya apa yang sedang terjadi?"
"kenapa berubah seperti itu?", "kenapa semudah itu?"
"dan sampai kapan akan selalu seperti ini?",  "sampai kapan?!" ...
Dia tak pernah tau jawaban atas semua pertanyaan yang ada di kepala dan hatinya sampai tadi sore, ya tadi sore dia mendapatkan jawabannya.. Sakit, hatinya terasa sakit dan sepertinya udara yang dia hirup hanya membuatnya makin sesak..
Merasa marah dan kecewa dengan semua yang telah terjadi, itu yang dia rasakan sekarang.
menyesal karena tidak bisa membuat seseorang itu bahagia, merasa bersalah karena sudah bersikap tak acuh dan cuek, merasa bersalah karena ketidakmampuannya untuk berubah menjadi orang yang lebih baik. Menjadi seseorang yang selalu penuh perhatian, seperti yang banyak laki-laki inginkan...

Pandangannya beralih ke sudut jembatan penyebrangan itu, tepat di anak tangga pertama jembatan dia melihat seorang ibu pengemis bersama dua orang anaknya yang masih sangat kecil dan polos, dia memperhatikan si ibu yang terlihat sudah sangat letih untuk mencari sesuap nasi. Si anak duduk tepat di samping ibunya sambil memeluk kedua lututnya yang kedinginan, dan anak yang lebih kecil sudah tertidur di pangkuan ibunya.
Terbayang dalam benaknya sengatan kejam sang raja cahaya pada siang hari, dan gigitan udara dingin di malam hari yang membuat bulu kuduk berdiri. Mereka tak punya tempat untuk berteduh..
Lihat betapa kejam hidup ini pada mereka, padaku. Sejenak dia memejamkan matanya, hatinya pilu, kemudian dia mendongakkan kepalanya menatap langit yang tak berbintang karena tertutup awan yang mendung, sambil menahan air matanya agar tidak turun seperti gerimis di malam itu.
Masih bergulat dalam otak dan hatinya semua pikiran-pikiran yang tidak ia mengerti, dan pikiran-pikiran itu mengantarkanya ke tempat ini, ke jembatan ini. Perasaannya saat ini membuatnya sulit berpikir tenang, pikirannya kacau tak karuan, dan hatinya perih.....
Sesak oleh kebohongan yang dia terima.. Air matanya tak bisa terbendung lagi, rasa sakit itu mengalahkan pertahanannya..
Nafasnya sesak karena asam lambungnya naik, dia terlalu lemah. Tapi dia sudah berjanji, seberat apapun masalah yang dia tanggung, sesakit apapun yang dia rasakan, dia tak boleh menangis lagi!!
Dengan cepat dia hapus air matanya, dan menghirup udara dingin di malam itu.. 

Lalu dia membandingkan masalah yang sedang dia alami dengan masalah ibu pengemis itu. Betapa masih banyak di luar sana yang sedang memikul beban yang lebih berat dari dirinya. Ibu itu masih bisa berjuang dan bertahan demi hidupnya, demi hidup anak-anaknya..
Beban ibu itu lebih berat dari masalah yang sedang dia tanggung, jelas lebih berat dan lebih pahit, tapi dia melihat kesabaran dari wajah ibu itu, dia membaca keikhlasan dari senyum ibu itu.

Setelah pemandangan itu, seketika dia seperti mendapatkan kesadaran dirinya kembali, pertanyaan-pertanyaan yang selama ini memojokan dirinya datang lagi, dan jawaban yang dia dapat dari semua pertanyaan itu membuat hatinya kembali dongkol dan sakit. Tapi dia harus menyelesaikan semua ini,dia harus menata kembali hatinya yang sudah tak beraturan..
Dia sadar masih banyak yang harus dia lakukan daripada hanya meratapi masalahnya sekarang.. Dia yakin ini hanya masalah waktu, cepat atau lambat semuanya akan pulih..
Dan dia yakin Tuhan akan selalu menjaga hatinya, dan Tuhan takkan membiarkan hatinya hancur.. 
Setelah mampu menenangkan dan menyemangati dirinya, dan juga mampu menguasai emosinya.. 
 Dia tersenyum penuh arti, hatinya berkata "mungkin memang kadang  kamu perlu belajar tersenyum untuk mereka yang meninggalkanmu, karena ada ruang yang baru untuk seseorang yang lebih baik" ..

Saat dia melihat waktu sudah menunjukan pukul 22:30 di jam tangan kesayangannya, dia beranjak untuk pulang, dia rasa sudah cukup untuk hari ini..
Jalanan yang sangat padat dan bising pada siang hari menjadi lengang dan sepi di malam hari. 
Dan nampak begitu tenang dengan cahaya lampu jalan yang berjejer setiap 10 meter di trotoar.. Terlihat indah pemandangan di malam itu bagi dirinya, jalanan yang msih basah oleh air hujan yang di timpa sinar lampu jalan yang redup menjadikan pantulan yang menyejukkan..
Dia beranjak menuruni tangga jembatan, dia melewati ibu dengan 2 orang anaknya tadi, yang telah menyadarkannya untuk bersikap tegar, dia mengeluarkan beberapa lembar uang ribuan dan memasukannya ke dalam wadah kecil yang berada di depan ibu itu, tak lupa dia memberikan senyuman pada ibu yang belum tertidur itu..

Duduk di dalam angkutan umum yang penumpangnya pun tidak banyak, tak ada pengamen dan pedagang asongan. Mereka semua sudah pulang ke peraduannya, menyiapkan tenaga untuk hari esok.. Menghadapi hari yang entah lebih kejam atau lebih baik pada mereka..
Dia pulang dengan perasaan yang sedikit lebih tenang, dengan harapan dan semangat untuk berubah. Ya, dia akan berusaha untuk berubah, walaupun itu cukup sulit baginya..



bersambung....

Jumat, 28 Januari 2011

Kecantikan Sejati

Wanita?
Mungkin pada sepasang matanya yang bening serta  tajam yang memberikan kerlingan manja.
Mungkin pada bibirnya yang merah bak delima buluh dan senantiasa menguntum senyuman ataupun kucupan mesra yang di berikan.
Mungkin pada suaranya yang merdu bak buluh perindu dan ketawanya yang manja serta lembut menusuk jiwa. Sesungguhnya sejuta perkataan terlalu sedikit untuk mengambarkan betapa istimewanya kecantikan kaum hawa.
Dan sesungguhnya juga wanita itu diciptakan Allah penuh dengan keindahan dari ujung rambut hingga ke hujung kaki karena itulah kaum Adam yang terperdaya dan tergoda dan adakalanya juga semua kecantikan ini telah disalahgunakan oleh kaum Hawa itu sendiri.
Sesungguhnya hakikat sebenarnya adalah kecantikan itu tiada yang kekal. Betapa dijaga sekalipun dan diperlihara, bila tiba masanya kulit akan berkerut, bibir akan kecut dan wajah itu akan suram dan sayu. Benarlah tidak ada yang kekal karena segala-galanya akan dimamah usia di telan masa

Dan hanya satu yang tidak akan dimakan usia dan senantiasa kekal selama-lamanya yaitu sopan santun dan budi bahasa. Dengan keayuanyang berseri apabila berkerudung dan sopan menutup auratnya, itulah kecantikan asli seorang wanita yang sebenar-benarnya. Begitulah istimewanya wanita."Wanita hiasan dunia,seindah hiasan adalah wanita solehah."

(Sumber : Catatan "Renungan & Kisah Inspiratif)

Rabu, 26 Januari 2011

Renungan

Setelah  sholat malam…, ditengah keheningan malam…coba diri ini merenung…tentang :

1.Kepala kita! Apakah ia sudah kita tundukkan, rukukkan dan sujudkan dengan segenap kepasrahan seorang hamba yang  tiada daya di hadapan Allah Yang Maha Perkasa, atau ia tetap tengadah dengan segenap keangkuhan, kecongkakan dan kesombongan seorang manusia?

2. Mata kita! Apakah ia sudah kita gunakan untuk menatap keindahan dan keagungan ciptaan-ciptaan Allah Yang Maha Kuasa, atau kita gunakan untuk melihat segala pemandangan dan kemaksiatan yang dilarang?

3. Telinga Kita! Apakah ia sudah kita gunakan untuk mendengarkan suara adzan, bacaan Al Qur’an, seruan kebaikan, atau kita gunakan utk mendengarkan suara-suara yang sia-sia tiada bermakna?

4. Hidung Kita! Apakah sudah kita gunakan untuk mencium sajadah yang terhampar di tempat sholat, mencium anak-anak tercinta serta mencium kepala anak-anak yatim piatu  yang sangat kehilangan kedua orangtuanya dan sangat mendambakan cinta bunda dan ayahnya?

5. Mulut kita! Apakah sudah kita gunakan untuk mengatakan kebenaran dan kebaikan, nasehat-nasehat bermanfaat serta kata-kata bermakna atau kita gunakan untuk mengatakan kata-kata tak berguna dan berbisa, mengeluarkan tahafaul lisan alias penyakit lisan seperti: bergibah, memfitnah, mengadu domba, berdusta bahkan menyakiti hati sesama?

6. Tangan Kita! Apakah sudah kita gunakan utk bersedekah kepada dhuafa, membantu sesama yang kena musibah, membantu sesama yang butuh bantuan, mencipta karya yang berguna bagi ummat atau kita gunakan untuk mencuri, korupsi, menzalimi orang lain serta merampas hak-hak serta harta orang yang tak berdaya?

7. Kaki Kita! Apakah sudah kita gunakan untuk melangkah ke tempat ibadah, ke tempat menuntut ilmu bermanfaat, ke tempat-tempat pengajian yang kian mendekatkan perasaan kepada Allah Yang Maha Penyayang atau kita gunakan untuk melangkah ke tempat maksiat dan kejahatan?

8. Dada Kita! Apakah didalamnya tersimpan perasaan yang lapang, sabar, tawakal dan keikhlasan serta perasaan selalu bersyukur kepada Allah Yang Maha Bijaksana, atau di dalamnya tertanam ladang jiwa yang tumbuh subur daun-daun takabur, biji-biji bakhil, benih iri hati dan dengki serta pepohonan berbuah riya?

9. Perut kita! Apakah didalamnya diisi oleh makanan halal dan makanan yang diperoleh dengan cara yang halal sehingga semua terasa nikmat dan barokah. Atau didalamnya diisi oleh makanan yang diperoleh dengan cara yang tidak halal, dengan segala ketamakan dan kerakusan  kita?  

10. Diri kita! Apakah kita sering tafakur, tadabur, dan selalu bersyukur atas karunia yang kita terima dari Allah Yang Maha Perkasa? 


Senin, 24 Januari 2011

Habis menangis kok Muncul Sakit Kepala??

Ketika seseorang menangis dalam waktu lama maka tidak hanya menyebabkan mata bengkak tapi juga merasa pusing atau sakit kepala. Kenapa orang sakit kepala setelah menangis?

Intensitas menangis yang panjang bisa menyebabkan ketidaknyamanan fisik termasuk mata merah, perih, mulut kering dan sakit kepala.

Ketika menangis saluran air mata akan mengeluarkan kombinasi dari air, minyak dan lendir ke mata. Beberapa air mata akan berjalan melalui lubang kecil di sisi kelopak mata mengalir ke rongga hidung sehingga menyebabkan keluarnya ingus.

Seperti dikutip dari Livestrong, Senin (24/1/2011) jika seseorang merasakan sakit kepala setelah menangis kemungkinan ia mengalami dehidrasi. Karena menangis menyebabkan seseorang kehilangan air dari tubuhnya dan sakit kepala merupakan salah satu tanda dari dehidrasi.

Stres yang menyebabkan seseorang menangis juga bisa menyebabkan sakit kepala karena terjadinya ketegangan. Jika seseorang punya masalah sinus maka akan menimbulkan sakit kepala yang disertai dengan denyut nyeri diantara mata dan hidung.

Menangis dapat mengakibatkan sedikit rasa sakit di kepala karena adanya tekanan di sekitar dahi atau pada bagian samping dan belakang kepala. Sakit di kepala ini bisa menyebabkan tegangan di bahu, leher dan kulit kepala.

Rasa pusing, haus yang ekstrem dan mulut kering secara bersamaan merupakan gejala dehidrasi parah yang bisa memicu kontraksi otot, tekanan darah rendah dan perut kembung.

Untuk mencegah sakit kepala ketika menangis adalah dengan menghindari dehidrasi, minumlah banyak air setelah menangis untuk menggantikan kehilangan cairan yang terjadi. Selain itu hindari mengonsumsi alkohol saat menangis karena bisa menyebabkan dehidrasi dan sakit kepala.

Jika sakit kepala timbul saat menangis maka segera minum segelas air untuk meredakannya dan cobalah menenangkan diri untuk mengurangi tekanan di kepala akibat stres. Jika sakit kepala yang muncul sering terjadi maka pertimbangkanlah untuk mengunjungi dokter..

Rabu, 19 Januari 2011

Karya Tasaro

Begini cara kerja sesuatu yang engkau sebut cinta..

Engkau bertemu seseorang lalu perlahan-lahan merasa nyaman berada di sekitarnya. Jika dia dekat, engkau akan merasa utuh dan terbelah ketika dia menjauh. Keindahan adalah ketika engkau merasa ia memperhatikanmu tanpa engkau tahu. Sewaktu kemenyerahan itu meringkusmu, mendengar namanya disebut pun menggigilkan akalmu. Engkau mulai tersenyum dan menangis tanpa mau disebut gila.


Berhati-hatilah...
Kelak, hidup adalah ketika engkau menjalani hari-hari dengan optimisme. Melakukan hal-hal hebat, menikmati kebersamaan dengan orang-orang baru. Tergelak dan gembira, membuat semua berpikir hidupmu telah sempurna.
Sementara, pada jeda yang engkau buat bisu, sewaktu langit meriah oleh benda-benda yang berpijar, ketika sebuah lagu menyeretmu ke masa lalu, wajahnya memenuhi setiap sudutmu. Bahkan, langit membentuk auranya. Udara bergerak mendesaukan suaranya. Bulan melengkungkan senyumnya. Bersiaplah...
Engkau akan mulai merengek kepada Tuhan. Meminta sesuatu yang mungkin telah haram bagimu..

Tasaro - Galaksi Kinanthi

Senin, 17 Januari 2011

Tentang Seseorang

Yang telah datang tanpa di sengaja ..
yang menyentuh dan memberikan warna berbeda ..
yang mampu menghibur saat ku menangis ..
yang mencoba memberi semangat dan kekuatan ..
yang selalu bisa tertawa bersamaku ..
yang berusaha menjaga dan memperhatikanku .. 
yang selalu mengalah jika aku jahil ..hehe ..
yang yang selalu menunjukan yang terbaik untukku .. 
yang selalu bersabar menghadapi sikapku .. 
yang selalu memaafkan jika aku membuatnya kesal .. 
yang selalu meluangkan waktunya untuk mendengarkanku ..
yang bisa selalu mengerti dan memahamiku ..
:-)

Rabu, 12 Januari 2011

Never Knew !!

Yaahh ..
Kondisi ini lagi .. lagi dan lagi ..
kondisi yang sama membuatku muak, kondisi yang selalu membuatku takut, kondisi yang membuatku ragu-ragu, kondisi yang selalu menyudutkanku, kondisi yang  tidak pernah memberikanku ruang untuk bernafas lega, dan kondisi yang selalu menyita pikiran juga perasaanku ... *sigh*

Pepatah bijak mengatakan  "kita harus belajar dari pengalaman"  *but how..??*

Pernah pula aku membaca sebuah nasihat : 
“Jika seseorang hadir dalam hidup kamu dan menjadi sebahagian daripada kamu, tetapi atas sebab tertentu dia terpaksa pergi, jangan terlalu sedih, terimalah kenyataan itu dan sekurang-kurangnya dia pernah membahagiakan kamu."

Kadang aku merasa kecewa dengan diriku sendiri, baru saja rasanya sakit dihatiku lenyap ..
Kini hadir rasa menggelitik dihatiku ..
Lagi ..
Untuk yang kesekian kalinya rasa itu tumbuh dan mulai mewarnai hidupku dengan cara yang berbeda ..
Apa secepat ini rasa itu berganti ??
Apa aku sudah cukup kuat untuk merasakan rasa itu lagi ??
Apa ada cara lain ??
Apa aku pantas menerima rasa itu ??

Aku harus mulai belajar dari pengalaman!! tapi aku sendiri tidak pernah tau bagaimana caranya ..??
Karna aku tau setiap kondisi, setiap peristiwa, setiap perjalanan, setiap episode cerita tidak akan pernah ada yang sama. Bisa di pastikan itu ...
So how..?? I never knew !! huh ..
coba izinkan aku berbahagia dengan rasa itu, agar aku tau .. !!